Feeds:
Posts
Comments

HIV Stop di Sini

Semenjak awal epidemi HIV/AIDS, upaya pencegahan dipusatkan pada orang HIV-negatif. Bila Odha juga menjadi sasaran, ada yang takut bahwa ini akan menstigmatisasikan kelompok yang sudah menghadapi diskriminasi. Namun akhir-akhir ini, kemajuan dalam sarana hukum dan sosial menghasilkan dukungan yang lebih besar untuk Odha, dan kemajuan sejajar dalam perawatan dan pencegahan mendesak kita untuk membahas peranan Odha dalam upaya pencegahan.

Oleh karena itu, Spiritia mencanangkan prakarsa “HIV Stop di Sini”, yang bertujuan untuk memotong rantai penularan. Terus-terang, setiap penularan membutuhkan satu Odha. Namun ini masalah yang cukup peka dan rumit, antara lain karena banyak orang tidak tahu dirinya telah terinfeksi HIV.

Tanggung jawab

Salah satu kerumitan berawal dari istilah ‘tanggung jawab’. Kebanyakan kita ingin agar perilaku kita dianggap bertanggung jawab. Namun, kita menolak anggapan bahwa kita bertanggung jawab atas ledakan pada epidemi HIV/AIDS belakangan ini. Kita pasti tidak ingin pasangan kita terinfeksi, atau orang lain mengalami nasib seperti kita. Ada sedikit orang yang ingin ‘balas dendam’, tetapi ini agak jarang, dan biasanya diakibatkan oleh diskriminasi yang berat, atau tes HIV yang dilakukan tanpa proses semestinya. Jelas orang jahat tidak menjadi ‘baik’ akibat infeksi HIV.

Dampak ART pada pencegahan

Penyediaan terapi antiretroviral (ART) mengubah keadaan secara bermakna. Ada ketakutan bahwa masyarakat akan beranggapan bahwa AIDS tidak masalah lagi karena ada obat, dan akan kembali berperilaku berisiko. Dengan adanya ART, Odha bertahan hidup lebih lama, lebih sehat, dengan lebih banyak kesempatan untuk menularkan orang lain. Lagi pula, viral load yang tidak terdeteksi dalam darah bukan berarti kita tidak dapat menulari orang lain, antara lain karena, jumlah virus dalam air mani dapat lebih tinggi dibandingkan dalam darah. Dan bila kita melakukan hubungan seks secara sembarangan, kita dapat terinfeksi ulang dengan virus yang resistan terhadap obat yang kita pakai.

Selain itu, dengan semakin banyak orang yang membutuhkan ART, ada risiko bahwa dana yang sekarang disediakan untuk program pencegahan dikurangi, dan dialihkan pada pengobatan. Kita diberikan ART secara gratis, sementara orang dengan penyakit lain tetap harus bayar sendiri. Bukankah pantas agar kita ‘berterima kasih’ atas ketersediaan ART gratis, dengan imbalan sesuai?

Mengapa Odha harus terlibat dalam pencegahan?

Harus ada perubahan dalam program pencegahan, yang sampai saat ini dipusatkan pada ‘kelompok berisiko’ seperti gay, waria, pekerja seks dan pengguna narkoba, dan tidak pada Odha. Namun jelas program pencegahan tidak berhasil, dengan jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat. Kita yang dapat – dan harus – memotong rantai penularan.

Tidak semua Odha mendukung perubahan ini, sebagian karena takut haknya akan dibatasi. Namun, ada semakin banyak Odha dan organisasi Odha yang mendukung pendapat bahwa Odha harus juga menjadi sasaran. Sampai saat ini, kita diharapkan akan berperilaku ‘aman’, tetapi jarang kita didukung dalam hal ini:

“Perilaku berisiko bukan kebiasaan untuk Odha.

Sebagian besar di antara kami berupaya agar meyakinkan pasangan kami tidak tertular, dan kami melakukannya tanpa banyak dukungan.

Tidak ada kampanye besar-besaran yang mendukung kami agar tetap aman dalam hubungan kami. Kami melakukannya sendiri.”

Terje Anderson, NAPWA (Asosiasi Nasional Odha AS)

Kita manusia…

…dengan semua kekuatan dan kelemahan manusia lain

Perubahan perilaku tidak mudah untuk siapa pun, walaupun diberi dukungan. Seperti orang lain, kita juga manusia, dan tidak dapat berjanji bahwa kita tidak akan mengalah pada godaan. Dan pada zaman ini, memang semuanya harus terlibat dalam upaya melindungi dirinya dari infeksi, dengan memakai kondom atau menghindari penggunaan jarum suntik bergantian. Kita juga punya hak untuk hidup…

Tantangan

Ada berbagai tantangan yang kita hadapi saat ingin menghidupkan “HIV Stop di Sini”. Seperti dibahas di atas, ‘Kita melakukannya sendiri’, dengan hanya sedikit dukungan dari masyarakat umum, yang biasanya kurang informasi. Oleh karena itu, Odha sering dilihat dengan kacamata moral, dan mengalami diskriminasi. Banyak di antara kita kurang kepercayaan diri (PD), dan tidak berdaya untuk membujuk pasangan kita untuk melakukan seks aman.

Walau kita menerima kewajiban untuk membuka status pada pasangan, tidak ada jaminan dia akan menghormati kerahasiaan kita. Ketersediaan kondom kurang, apa lagi jarum suntik dan program rumatan metadon buat kita yang ketagihan narkoba. Akhirnya, kita yang tergantung pada seks sebagai penghasilan jelas menghadapi dilema (buah simalakama): bila kita mengharuskan klien memakai kondom, kemungkinan dia akan lari ke orang lain, dengan akibat kita tidak mendapat penghasilan untuk menghidupi keluarga kita.

Mungkin kita dapat menghindari tantangan ini sekali-kali. Tetapi bagaimana terus-menerus untuk seumur hidup? Sulit!

Manfaat untuk kita

Namun ada banyak manfaat bila kita dapat menghidupkan “HIV Stop di Sini”. Mungkin yang paling penting, bila jumlah infeksi terus meningkat, akhirnya masyarakat akan menolak penyediaan dana untuk pengobatan gratis buat kita. Sebaliknya, dengan upaya yang pantas, kita dapat mengubah sikap masyarakat, dan mengurangi stigma dan diskriminasi, dengan harapan bahwa AIDS dapat menjadi penyakit yang ‘normal’.

Kesimpulan

Sebagian besar kita beranggap bahwa kewajiban kita untuk mendukung dan mendorong “HIV Stop di Sini”. Walaupun prakarsa ini dianggap kontroversial oleh banyak Odha, diharapkan kita dapat mendukung upaya ini, dan membahas pencegahan dalam kelompok kita. Pasti kita membutuhkan dukungan, melalui ketersediaan kondom, pertukaran jarum suntik, dan program metadon.

http://www.spiritia.or.id

“Dengan hati terbuka,
Mari bangkit dan bicara pada dunia…”
Philly Bongole Lutaaya

Philly adalah musisi Uganda yang merupakan orang Afrika pertama yang mengungkapkan status HIV-positifnya dan ikut dalam kampanye melawan AIDS. Pembela hidup secara “positif” dan memerangi stigma, dia dianggap sebagai salah satu “Bapak” GIPA. Philly Lutaaya meninggal tahun 1989.

GIPA menggunakan pengalaman Odha yang hidup dengan atau terpengaruh oleh HIV/AIDS dalam upaya penanggulangan epideminya, dan memberi wajah dan suara manusia pada HIV/AIDS di dalam benak orang yang tidak tersentuh langsung. Tetapi keterlibatan harus secara berarti, bukan hanya sebagai pengamat atau simbol, dan harus menganggap Odha sebagai subjek, bukan objek atau penerima layanan; sebagai bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.

Asal usul GIPA

Asas Denver 1983

Pada masa awal AIDS, kesehatan dianggap sekadar masalah dokter dan perawat, dan orang yang terkena penyakit harus menyerahkan dirinya pada layanan kesehatan. Sekelompok aktivis dengan AIDS tanpa undangan masuk konferensi AIDS pertama, di Denver, AS, pada Juni 1983, saat belum ditemukan penyebab AIDS. Aktivis tersebut membaca pernyataan, yang sekarang dikenal sebagai ‘Denver Principles’ atau ‘Asas Denver’. Asas tersebut menjadi landasan untuk semua aktivisme oleh orang yang hidup dengan HIV/AIDS (Odha) sejak itu. Asas Denver tetap menjadi dasarnya asas keterlibatan Odha, agar Odha diberdayakan dan diberi peranan dalam penanganan kesehatannya sendiri. Berikut adalah kutipan dari deklarasinya, yang mendesak agar suaranya didengar:

  • Kami menolak ditandai sebagai korban, istilah yang berbau kegagalan. Hanya kadang kami pasien, istilah yang berbau ketidakberdayaan, mati kutu, dan ketergantungan pada orang lain. Kami adalah “Orang dengan AIDS.”
  • Kami mendesak agar Odha dilibatkan dalam semua tingkat pengambilan keputusan
  • Keterlibatan Odha dalam semua forum terkait AIDS dengan kredibilitas yang sama dengan peserta lain
  • Odha mempunyai hak untuk meninggal dan hidup dengan bermartabat

Kata kunci dari Asas Denver: kesamarataan.

Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan 1986

Asas keterlibatan ‘pasien’ dalam penyakitnya baru pertama kali didukung oleh ‘dunia’ pada Konferensi Internasional tentang Promosi Kesehatan pertama, di Ottawa, November 1986. Asas utama adalah pemberdayaan komunitas agar dapat terlibat dalam semua tindakan terkait kesehatannya, dari pembuatan kebijakan hingga penerapan. Berikut adalah kutipan dari Piagam Ottawa (Ottawa Charter for Health Promotion):

“Promosi kesehatan bekerja melalui tindakan konkret dan efektif oleh komunitas untuk penentuan prioritas, pengambilan keputusan, perencanaan strategi, dan penerapannya untuk mencapai kesehatan yang lebih baik… Intinya proses ini adalah pemberdayaan komunitas – kepemilikan dan penguasaan terhadap upaya dan takdirnya sendiri.”

Kata kunci dari Piagam Ottawa: pemberdayaan.

Deklarasi KTT AIDS Paris 1994

Pada Hari AIDS Sedunia 1994, 42 negara dari seluruh dunia yang berkumpul pada Konferensi AIDS Tingkat Tinggi di Paris, Perancis, menyetujui Deklarasi Paris. Deklarasi ini menyatakan bahwa keterlibatan Odha adalah penting untuk penanggulangan nasional terhadap epidemi HIV/AIDS secara etis dan efektif. Indonesia ikut serta menandatangani Deklarasi Paris. Ini menjadi pendekatan resmi pemerintah, yang berjanji akan mendukung keterlibatan Odha dalam “penanggulangan bersama terhadap pandemi ini di semua tingkat – nasional, wilayah dan dunia.” Berikut adalah kutipan dari Deklarasi Paris:

“…mendukung keterlibatan Odha melalui prakarsa untuk memperkuat kemampuan dan kerja sama antara jaringan Odha dan organisasi komunitas. Dengan meyakinkan keterlibatan penuh mereka dalam penanggulangan kami terhadap HIV/AIDS pada semua tingkat – nasional, wilayah, dan global, prakarsanya khususnya akan merangsang penciptaan suasana dukungan politik, hukum dan sosial.”

Kata kunci dari Deklarasi Paris: keterlibatan.

Apa maknanya GIPA?

GIPA bukan program, tetapi asas atau landasan yang harus mendasari semua kegiatan kita, dengan menjadikan pemberdayaan Odha sebagai upaya utama. Namun GIPA tidak bertujuan agar harus seseorang membuka status HIV-nya. Kita harus mendesak agar hambatan terhadap pembukaan status dihapus, tetapi Odha mempunyai hak memilih terlibat tanpa harus membuka statusnya. GIPA mengenal keahlian Odha yang dapat dimanfaatkan tanpa Odha sendiri terbuka. Dan penting ditekankan bahwa ‘Odha’ dalam hal ini juga mencakup yang terpengaruh (keluarga, pasangan, teman) yang juga punya keahlian khusus.

Keahlian Odha

Dalam hal ini, kita tidak membidik terhadap keahlian atau keterampilan biasa. Maksudnya dalam hal ini adalah untuk mengenal bahwa hanya orang yang mempunyai HIV dalam darahnya dapat memahami apa yang dirasakan oleh seseorang yang terinfeksi dengan virus tersebut. Demikian juga, hanya seorang orang tua yang pernah dengar anak menyatakan, “Ma, saya HIV-positif” dapat menyadari apa yang dirasakan si ibu saat itu.

Adanya keahlian ini tidak berarti kita istimewa, bukan berarti kita pahlawan. Melainkan, keahlian tersebut memberi kesempatan untuk menyadarkan masyarakat bahwa kita semua tersentuh oleh HIV.

Piramida GIPA Versi UNAIDS

Keterlibatan ini dapat (dan memang seharusnya!) mencakup berbagai peranan pada berbagai tingkat. Odha sudah terlibat pada tingkat internasional, di tingkat nasional dalam program AIDS, dan juga di tingkat lokal dalam kegiatan pencegahan, perawatan dan dukungan. Tetapi peranan Odha sering kali dibatasi sebagai pengamat atau pendidik saja. Gambar berikut merupakan model bagaimana Odha dapat berperan pada tingkatan yang jauh lebih luas. Semakin naik dalam piramida, semakin tinggi peranan, tetapi juga semakin sedikit orang yang terlibat.

Piramida GIPA Versi UNAIDS

Piramida GIPA Versi Spiritia

Menurut kami di Spiritia, model UNAIDS tidak menggambarkan bagian GIPA yang penting: usaha individu di tingkat pribadinya. Yang tidak kalah penting adalah upaya pribadi oleh orang yang peduli untuk mendukung anggota keluarga dan teman-teman Odha, seperti digambarkan pada Piramida GIPA versi Spiritia yang berikut. Upaya oleh individu yang menjadi panutan, sekaligus membalikkan stigma dan penangkalan, dengan “hidup secara positif” dan berinteraksi secara terbuka. Dalam hal ini, langkah pertama dan utama adalah keterlibatan Odha dalam kehidupan dan kesehatan sendirinya, dan kita harus bersyukur bila sebagian besar Odha sudah dapat mengambil langkah ini.

Piramida GIPA Versi Spiritia

Mengapa GIPA?

“Kok, orang dengan malaria atau TB tidak terlibat dalam penyakitnya. Mengapa harus melibatkan Odha?”

Kita sering dengar pertanyaan serupa dengan ini.Ada berbagai alasan mengapa Odha harus terlibat (masalah sosial, kepatuhan pada ART, dukungan sebaya), tetapi juga kita dapat menjadi panutan untuk keterlibatan pasien dengan penyakit lain, seperti yang didorong oleh Piagam Ottawa.

  • Mungkin alasan utama untuk keberadaan GIPA termasuk yang berikut:
  • Memberi wajah manusia pada AIDS
  • AIDS tidak hanya masalah kesehatan
  • Kebutuhan akan kepatuhan terhadap terapi

Kegiatan pendukung GIPA

Sesuai dengan piramida, ada kegiatan pada berbagai tingkat dari keterlibatan dalam kesehatan/kehidupan sendiri, hingga keterlibatan dalam pembuatan kebijakan, seumpamanya di KPA, atau pun di UNAIDS:

  • Dukungan sebaya
  • Pendidikan sebaya
  • Advokasi
  • Pendidikan masyarakat
  • Konseling/dorong kepatuhan
  • Perencanaan dan penerapan program
  • Kebijakan dan perundang-undangan kesehatan masyarakat
  • HIV Stop di Sini

Tantangan penerapan GIPA

Namun ada beberapa tantangan terhadap penerapan kegiatan yang mendukung GIPA:

  • Diagnosis terlambat<
    >Bila seseorang baru tahu status HIV-nya waktu sekarat, atau tidak dapat ART waktu membutuhkannya, jelas sulit melibatkan dia
  • Ketahanan hidup<
    >Bila Odha tidak mendapat keberhasilan untuk hidup, selalu lapar, bagaimana mungkin dia dapat terlibat?
  • Perbedaan sosio-ekonomi<
    >Odha kebanyakan usia muda, dan pendidikannya tidak tinggi, dan karena itu sering mengalami kesulitan bicara pada pertemuan dengan ‘Bapak-Bapak’ (mis. pejabat yang terlibat dalam KPAD). Walaupun diharapkan Odha tidak hanya terlibat sebagai simbol, juga Odha harus diberi bimbingan dan dukungan agar dapat mengikuti rapat KPAD, misalnya
  • Stigma dan diskriminasi<
    >Kalau Odha takut akan menghadapi diskriminasi pada dirinya atau keluarga, mana mungkin dia akan membuka status?
  • Mutu konseling<
    >Bila tes HIV-nya melanggar haknya, dan konseling yang diberikan tidak memadai, bukan tidak mungkin dia akan enggan untuk terlibat?
  • IDU aktif<
    >Kadang melibatkan Odha yang masih aktif memakai narkoba dalam kehidupan dan kesehatan sendiri dapat menjadi tantangan, apa lagi dalam upaya lebih luas
  • Lebih dari simbol<
    >Sering kali kita mendengarkan kasus Odha hanya dilibatkan untuk memberi kesaksian atau ‘testimoni’, hanya diundang untuk menjadi tontonan
  • Bangun PD dan kemampuan<
    >Proses mengetahui dirinya terinfeksi HIV sering sangat mendorong kepercayaan diri (PD), sehingga Odha merasa sendiri, tidak berharga, hidupnya tidak mempunyai arti lagi. Sebelum dapat terlibat, PD harus dibangkit kembali
  • Kesinambungan<
    >Ada Odha yang juga ingin bekerja atau kuliah seperti yang lain, dan keinginan ini harus dihargai, tetapi langkah ini akan berpengaruh pada kesinambungan
  • Sikap pemerintah, tokoh masyarkat, tokoh agam<
    >Kalau Odha tetap dipandang dengan kacamata moral, jelas sulit melibatkannya dengan cara yang menghormati keahliannya

Kesimpulan

Tindakan apa yang harus kita lakukan untuk mendukung dan mendorong agar asas GIPA menjadi nyata? Mungkin yang paling penting adalah kita sendiri ‘menghidupkan’ GIPA, bersepakat untuk menempatkan GIPA, dan pemberdayaan diri sendiri, sebagai asas dasar dalam hidup kita sendiri. Kita juga harus siap menjawab pertanyaan ‘mengapa Odha harus terlibat?’, serta menjadi panutan yang baik, sedikitnya dalam hal “HIV Stop di Sini”.

HAM dan HIV/AIDS

Memajukan hak asasi manusia dalam konteks HIV dan AIDS berarti:

  • mendorong orang agar menghormati hak masing-masing, dan memperlakukan orang lain dengan cara mereka ingin diperlakukan sendiri
  • menjamin bahwa penyuluhan dan akses terhadap layanan kesehatan tersedia untuk semua
  • membimbing orang untuk membantu mereka mengatasi rasa takut, ketidaktahuan dan prasangka yang akan mendorong mereka menginjak hak orang lain

Melindungi hak asasi manusia berarti:

  • mendukung dan membela orang yang haknya terancam atau terinjak
  • memperbaiki dan mengimbangi pelanggaran apabila terjadi
  • mengupayakan mengubah kondisi kemiskinan, ketidakberdayaan dan ketergantungan yang membuat orang rentan terhadap pelanggaran hak mereka

Hak asasi manusia yang diakui pada tingkat internasional

Hak asasi manusia yang tercantum di bawah ini diikuti (huruf miring) oleh pelanggaran yang umumnya terjadi berkaitan dengan Odha atau kelompok rentan:

Kebebasan, keamanan dan kebebasan gerak

  • tes HIV yang dipaksakan
  • karantina, pengasingan/isolasi dan pemisahan

Kebebasan dari perlakuan yang tidak manusiawi atau penghinaan

  • isolasi, misalnya pada narapidana yang HIV-positif
  • keterlibatan dalam uji coba klinis tanpa persetujuan berdasarakan informasi yang lengkap

Perlindungan oleh hukum yang sama

  • tidak diberikan nasihat atau layanan hukum

Hak pribadi

  • hasil tes tidak dirahasiakan atau diumumkan tanpa persetujuan
  • nama Odha wajib dilaporkan ke instansi kesehatan yang berwenang (yang membuat HIV penyakit yang wajib dilaporkan)

Penentuan nasib sendiri

  • orang yang rentan terhadap atau terpengaruh oleh HIV dilarang berkumpul

Hak untuk menikah, mempunyai keluarga dan menjalin hubungan

  • aborsi atau sterilisasi yang dipaksakan
  • tes HIV yang diwajibkan sebelum menikah
  • diskriminasi terhadap hubungan sesama jenis

Ketersediaan yang sama terhadap layanan kesehatan

  • kekurangan obat yang sesuai, kondom dll.
  • penolakan untuk merawat atau mengobati Odha

Pendidikan

  • tidak tersedianya informasi yang memungkinkan orang membuat pilihan yang berdasarkan informasi lengkap
  • penolakan untuk memberikan pendidikan karena status HIV

Kesejateraan sosial dan perumahan

  • penolakan ketersediaan perumahan atau layanan sosial

Pekerjaan

  • pemecatan dari, atau diskriminasi di tempat kerja
  • asuransi atau tunjangan lain yang terbatas atau tidak tersedia sama sekali
  • tes HIV sebagai prasyarat untuk pekerjaan

http://www.spiritia.or.id

Dasar IO

Anda dapat terinfeksi IO, dan “dites positif” untuk IO tersebut, walaupun anda tidak mengalami  penyakit tersebut. Misalnya, hampir setiap orang dengan HIV akan menerima hasil tes positif untuk sitomegalia (Cytomegalovirus atau CMV). Tetapi penyakit CMV itu sendiri jarang dapat berkembang kecuali bila jumlah CD4 turun di bawah 50, yang menandakan kerusakan parah terhadap sistem kekebalan.

Untuk menentukan apakah anda terinfeksi IO, darah anda dapat dites untuk antigen (potongan kuman yang menyebabkan IO) atau untuk antibodi (protein yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk memerangi antigen). Bila antigen ditemukan artinya anda terinfeksi. Ditemukan antibodi berarti anda pernah terpajan infeksi. Anda mungkin pernah menerima imunisasi atau vaksinasi terhadap infeksi tersebut, atau sistem kekebalan anda mungkin telah “memberantas” infeksi dari tubuh, atau anda mungkin terinfeksi.

Jika anda terinfeksi kuman yang menyebabkan IO, dan jika jumlah CD4 anda cukup rendah sehingga memungkinkan IO berkembang, dokter anda akan mencari tanda penyakit aktif. Tanda ini tergantung pada jenis IO.

IO dan AIDS

Orang yang tidak terinfeksi HIV dapat mengalami IO jika sistem kekebalannya rusak. Misalnya, banyak obat yang dipakai untuk mengobati kanker dapat menekan sistem kekebalan. Beberapa orang yang menjalani pengobatan kanker dapat mengalami IO.

HIV memperlemah sistem kekebalan, sehingga IO dapat berkembang. Jika anda terinfeksi HIV dan mengalami IO, anda mungkin AIDS.

Di Indonesia, Departemen Kesehatan bertanggung jawab untuk memutuskan siapa yang AIDS. Depkes mengembangkan pedoman untuk menentukan IO yang apa mendefinisikan AIDS. Jika anda HIV, dan mengalami satu atau lebih IO “resmi” ini, maka anda AIDS.

Apa IO yang paling umum?

Pada tahun-tahun pertama epidemi AIDS, IO menyebabkan banyak penyakit dan kematian. Namun, setelah orang mulai memakai terapi antiretroviral (ART), lebih sedikit orang yang mengalami IO. Tidak jelas berapa banyak orang dengan HIV akan jatuh sakit dengan IO tertentu.

Pada perempuan, masalah kesehatan di daerah vagina dapat menjadi tanda awal infeksi HIV. Masalah ini, antara lain, termasuk penyakit radang panggul dan vaginosis bakteri.

IO yang paling umum terlampir di sini, bersama penyakit yang biasa disebabkannya, dan jumlah CD4 waktu penyakit menjadi aktif:

  • Kandidiasis (thrush) adalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina. Rentang CD4: dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang agak tinggi.
  • Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang menyebabkan penyakit mata yang dapat mengakibatkan kebutaan. Rentang CD4: di bawah 50.
  • Berbagai macam virus herpes simpleks dapat menyebabkan herpes pada mulut atau alat kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika anda mengidap HIV, perjangandannya dapat jauh lebih sering dan lebih parah. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapa pun.
  • Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia. Penyakit ini lebih umum dan lebih parah pada orang terinfeksi HIV.
  • Mycobacterium avium complex (MAC atau MAI) adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan demam kambuhan, rasa sakit umum, masalah pada pencernaan, dan kehilangan berat badan yang parah. Rentang CD4: di bawah 75.
  • Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang berbahaya. Rentang CD4: di bawah 200. Sayangnya, IO ini masih umum terjadi pada orang yang belum mengetahui dirinya terinfeksi HIV.
  • Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi protozoa otak. Rentang CD4: dibawah 100.
  • Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru, dan dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak). Rentang CD4: Setiap orang dengan HIV yang dites positif terpajan TB sebaiknya diobati.

Pencegahan IO

Sebagian besar kuman yang menyebabkan IO sangat umum, dan mungkin anda telah membawa beberapa dari infeksi ini. Anda dapat mengurangi risiko infeksi baru dengan tetap menjaga kebersihan dan menghindari sumber kuman yang diketahui yang menyebabkan IO.

Meskipun anda terinfeksi beberapa IO, anda dapat memakai obat yang akan mencegah pengembangan penyakit aktif. Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara terbaik untuk mencegah IO adalah untuk memakai ART.

Lihat lembaran informasi masing-masing IO untuk informasi lebih lanjut tentang menghindari infeksi atau mencegah pengembangan penyakit aktif.

Pengobatan IO

Untuk setiap IO, ada obat, atau kombinasi obat tertentu yang sepertinya bekerja lebih baik. Lihat lembaran informasi setiap IO untuk lebih mempelajari tentang bagaimana IO tersebut diobati.

ART memungkinkan pemulihan sistem kekebalan yang rusak dan lebih berhasil memerangi IO.

[Sumber: Lembaran Informasi Spiritia LI 500]

allah tak akan buta ketika hambanya berjalan dengan hati.

tak terasa pementasan teater boneka bersama anak2 jalanan dalam moment ramadhan ini sudah berjalan 2 hari, tinggal 3 hari lagi, dan semua ini dilalui dengan kebingungan dan kebingungan yang membawa pencerahan.
pada awalnya kita begitu pesimis untuk menjalankan kegiatan ini karena kita adalah mahasiswa. butuh biaya yang gak sedikit untuk kegiatan berbagi ini. namun kita pun optimis karena kita punya gambaran kawan2 yang akan kita todongi untuk mensuport kegiatan ini (sori kawan, semoga surga yang membalasmu).
dalam perkembangan ternyata kendalanya bukan hanya masalah dana namun yang paling utama yaitu sound sistem. karena kita sudah kebiasaan maen di suasana indoor dan tertata dengan baik dan sekarang kita maen di jalanan. faktor suara yang menjadi kendala utama ternyata. namun sekali lagi kawan2 panda tetep optimis. ada yang pernah bilang bahwa “kalo belum pernah dicoba kapan kita bisa tahu tentang kekuatan kita, asalkan jangan coba drugs aja”

hari 1 : taman bungkul surabaya, 12 september 2009

kita lalui dengan suasana hati bingung saat kita kumpul dahulu di FIB Unair. setelah nyampai disana kita langsung kordinasi dengan semua pihak mulai dari penjaga bungkul sampai anak2 pengamen. suara adzan magrib masih kurang 15 menit tempat mementasan sudah dipenuhi oleh anak2 (kurang lebih ada 25 anak) yang begitu antusias.
pementasan ini menyampaikan materi selain materi tentang bulan ramadhan juga dibumbui tentang bahaya nya permen narkoba dll. dengan lakon boneka utama yaitu si agus, si ucil dan mbak vedha.
anak-anak tersebut sangat antusias dan ini terlihat dari mimik wajahnya. kendala utama kita tentang masalah suara terasa banget, akhirnya pemain2 panda bersusah payah memaksakan suaranya untuk lebih keras lagi.
habis pementasan langsung pembagian tajil dan makan bersama sekaligus juga pembagian doorprice yang membuat anak2 ini semakin bahagia. yang menjadi cacatan bahwa kita kurang menghitung masalah konsumsi sehingga dari 12 anggota panda hanya mendapatkan 4 nasi buat berbuka puasa. namun hal ini bukan kendala, akhirnya nasi tersebut dimakan bersama2 dengan suasana senang karena pementasan hari pertama dapat dilalui.
ada kejadian unik di hari pertama ini, kita selalu mengeluh tentang masalah suara. namun pada waktu pulang kita di hampiri oleh provider Fren yang sedang mengadakan lomba bikin yel2 yang terbaik. kita iseng2 ikut, mungkin inilah tangan-tangan tuhan yang mendengarkan keluh kita hari ini, akhirnya kita memenangkan itu dan mendapatkan hadiah berupa HP dan beberapa kartu telepon. gak pake mikir panjang akhirnya HP tersebut kita jual untuk di belikan sebuah megaphone yang digunakan untuk mendukung penyampaian informasi pementasan.

hari 2 : taman bermain di dekat pataya surabaya, 14 september 2009.
hari ini juga dilalui dengan kebingungan dan kesalah pahaman antar anggota yang membuat waktu menjadi molor. kesalahpahaman ini dikarenakan penentuan masalah tempat sehingga menjadikan anggota terpencar dan terlambat untuk memulai pementasan. alhamdulillah semua berjalan dengan baik. penjaga taman memberikan kita ijin tampil disana dan membantu mendorong anak2 jalanan untuk bergabung bersama kita.
materi hari ini berbeda denga hari pertama, nti yang kita bawakan yaitu tentang bahaya rokok dan semacamnya dengan pemeran utama yang masih tetap sama.

dari dua hari ini kita akhrnya mendapatkan tawaran di sidoarjo untuk mengisi pertemuannya Forum Anak Sidoarjo yang rencananya akan dihadiri oleh bupati Sidoarjo pada hari selasa 15 september 2009. namun tetap saja ada kendala yaitu bagaimana membawa panggung ke sidoarjo karena kita gak ada mobil yang bisa di pinjem dan juga gak ada biaya untuk menyewa mobil. untuk dibawa dengan sepeda motor keliatannya tidak mungkin karena di area surabaya aja kita membawa nya sangat berat sekali seperti mas zia hampir pernah jatuh karena papan boneka nya hampir jatuh terkena arus angin. namun kita liat aja besok, mungkin ada tangan2 tuhan yang membantu kita lagi.
dari dua hari ini kita ucapkan sukses buat arek-arek panda (puppet show nya anak vedha) yaitu fifin, sanchai, reni, raras, ruu, deri, vega dll

kita hebat karena kita peduli sesama.

Tips Blogging Yaro Starak

Ebook ini sangat cocok bagi blogger pemula sebelum memutuskan untuk menjadi blogger profesional. Yaro Starak adalah seorang Blogger Profesional dan sudah berpenghasilan jutaan dollar dari dunia internet. Ebook ini merupakan report dari aktifitas blogging Yaro Starak selama menggeluti dunia internet. Bahasa yang di gunakan dalam ebook ini adalah Bahasa indonesia terjemahan Oleh Agung Firdaus.

Silahkan Download Disini dan pelajari Baik-b

“Siapa bilang saya marah!”katanya dengan nada tinggi.
“Saya tidak tersinggung dengan kritik Saudara, asal disampaikan dengan baik
dan benar!” jawabnya dengan telinga memerah.

Mana yang lebih dipercaya orang: bahasa tubuh atau ucapan lisan? Ya, bahasa tubuh! Posisi dan gerak tubuh, perubahan mimik muka, cara duduk, perubahan-perubahan warna telinga atau kulit—semua itu umumnya dianggap lebih jujur menyampaikan “isi hati” orang daripada ucapan lisan. Jadi, memahami bahasa tubuh sangat penting untuk membaca pikiran orang, menangkap “pesan tersembunyi” di balik kata-kata.

Tetapi, membaca bahasa tubuh tidak semudah yang dibayangkan orang.
Dibutuhkan keuletan dan kejelian dalam berlatih, sehingga sinyal-sinyal berbagai bagian tubuh dapat kita tafsirkan secara tepat. Membaca Pikiran Lewat Bahasa Tubuh akan menawarkan kiat-kiat agar Anda menguasai bahasa tubuh.

Kiat-kiat itu antara lain:

– Menemukan kesan (impresi) pada pertemuan pertama.

– Mengenali ekpresi kebohongan

– Mengenali ketertarikan atau ketidaktertarikan orang

– Menghindari penolakan yang tak dikatakan

– Mengendalikan kemarahan yang disembunyikan

– Mengenali dan menjinakkan orang yang sok berkuasa.

– Mengenali orang yang sedih, kecewa, ataupun stres.

– Memaknai gerak tubuh lawan bicara.

– Mengenal perbedaan-perbedaan bahasa tubuh yang berlaku di berbagai negeri.

Seringkali kita menjumpai orang di sekitar kita (anak, isteri, tetangga, teman sekantor, dan lain-lain) tiba-tiba bersikap aneh di depan kita. Kita mungkin merasakan situasi aneh tersebut tapi tidak mengerti kenapa.

Di dalam tulisan ini saya mencoba membantu Anda yang kesulitan membaca sesuatu yang tersembunyi dari sikap aneh orang di sekitar kita. Bukannya menjadikan diri kita orang yang suka curigaan, tapi bersikap waspada itu ngga ada salahnya. Hitung-hitung sambil berlatih membaca pikiran orang dan berusaha bersikap dan memberi respon yang benar.

Sebagai penjelasan : kalau orang yang suka curigaan itu biasanya suka menjeneralisasi suatu kondisi dan secara terus-menerus berpikiran negatif terhadap orang lain, sedangkan orang yang waspada lebih fokus kepada kehati-hatian diri sendiri dalam menghadapi suatu kejadian dan kondisi tertentu dengan berpikir secara proporsional.

Di bawah ini beberapa contoh sikap – sikap aneh tersebut :

1. Apabila anak, isteri / suami, orangtua / mertua, pimpinan / bos atau pun karyawan / bawahan Anda tiba-tiba sering mencuri-curi pandang melihat Anda (dari jauh maupun dekat) dengan wajah seperti orang berpikir itu bisa bermakna :

– Anak/isteri/suami/karyawan/bawahan : Dia sedang berpikir untuk mencoba melakukan sesuatu yang dipikirnya bisa membuat Anda marah atau tidak disukai oleh Anda. Atau dia masih mempertimbangkan kemungkinan respon Anda.

– Anak/isteri/suami/karyawan/bawahan : Dia sedang berpikir untuk mencoba untuk menyampaikan sesuatu dan mempertimbangkan kemungkinan respon Anda.

– Karyawan / bawahan Anda : Dia berusaha pulang dari kantor lebih cepat dari biasanya dengan diam-diam. Perhatikan meja kerjanya yang mulai dibersihkan secara perlahan dan sembunyi-sembunyi.

– Pimpinan / bos : Dia berusaha mencari waktu untuk memarahi Anda. Periksa apakah Anda sudah melakukan suatu kesalahan. Atau dia berusaha meminta bantuan Anda, tetapi takut didengar / diketahui karyawan yang lain atau bantuan yang bersifat pribadi (bukan dinas). Kalau Anda tidak mau menerima kedua kemungkinan ini, segeralah menjauh atau mencari kesibukan di lain tempat / keluar kantor.

– Orangtua / mertua : Dia berpikir untuk meminta bantuan Anda tapi takut mengganggu kesibukan Anda. Atau dia berpikir untuk meminta uang untuk suatu keperluan dan masih mempertimbangkan kemungkinan respon Anda.

2. Apabila orang di sekitar Anda tiba-tiba menjadi lebih ramah dan banyak bicara dengan Anda lebih daripada biasanya .

– Anak remaja : Dia sedang jatuh cinta dan berbahagia dengan hubungannya itu dan berusaha mengambil hati Anda / persetujuan Anda mengenai pilihan hatinya.

– Anak / isteri / suami / orang tua / mertua / tetangga : Dia sedang mencoba mengambil hati Anda karena membutuhkan sesuatu atau bantuan dari Anda. Biasanya hal ini dilakukan setelah mereka berpikir seperti disebut pada poin 1 di atas, atau juga sesudah menerima bantuan / pemberian dari Anda dengan maksud menyenangkan hati Anda.

– Anak / isteri / suami / karyawan / bawahan / dll : Dia sedang berbahagia karena baru gajian, baru dapat rezeki lainnya atau “usahanya” bersama isteri / suami / pasangannya tadi malam sukses.

– Pimpinan / Bos : Dia sedang mencoba mengambil hati Anda untuk suatu bantuan yang diharapkannya di luar urusan dinas / pribadi. Atau dia sedang merasa bahagia untuk urusan uang, kesenangan atau rumah tangga.

3. Apabila orang di sekitar Anda tiba-tiba mengambil jalan lain / membelok ketika secara tidak sengaja akan bertemu dengan Anda, baik di jalan maupun di rumah.

– Anak / isteri / suami / karyawan / bawahan : Dia sedang mencoba menyembunyikan sesuatu yang sedang dibawanya / dipakainya.

– Anak / isteri / suami / pimpinan / bos / karyawan / bawahan / dll, apabila bertemu Anda di jalan : Dia merasa takut apabila Anda bertanya / mengetahui dari mana atau ke mana tujuan perjalanan mereka.

4. Tetangga / teman yang jarang berkunjung tiba-tiba datang berkunjung dan dengan gaya memelas dan membungkuk-bungkuk serta sering melontarkan pujian-pujian kepada Anda biasanya dia berusaha memuluskan jalan untuk meminjam uang dari Anda. Dan kemudian tetangga / teman yang tadinya mendapatkan pinjaman uang dari Anda biasanya akan sulit ditemui / dihubungi, dan apabila bertemu di jalan dia akan berusaha membelok.

5. Orang di sekitar Anda yang selalu berusaha menghindar / mengalihkan pembicaraan dari suatu topik ketika sedang berbicara dengan Anda.

– Anak / isteri / suami / teman / tetangga / dll : Dia sedang mencoba mengalihkan pembicaraan ke arah yang diinginkannya. Jadi tunggu saja pembicaraan apa itu.

– Anak / isteri / suami / teman / tetangga / dll : Dia sedang berusaha menghindar dari topik yang merupakan kelemahan / kekurangannya atau dia menghindari topik yang berhubungan dengan kesalahan yang sedang / sudah dilakukannya. Apabila topik yang dibahas mengenai perselingkuhan dan isteri / suami berusaha membelokkan arah pembicaraan, Anda perlu waspada.

6. Orang di sekitar Anda yang tiba-tiba kelihatan gugup sehingga gagap atau salah jawab ketika menjawab pertanyaan mengenai dari mana dia datang, ke mana dia pergi atau dengan siapa dia pergi.

– Anak / isteri / suami : Dia sedang berusaha menutupi kejadian yang sesungguhnya atau berbohong kepada Anda. Apabila untuk pertanyaan pertama jawaban yang diberikannya begitu tegas dan meyakinkan, cobalah dengan memberikan pertanyaan kedua yang masih berhubungan dengan pertanyaan pertama. Karena bisanya orang yang berbohong hanya berpikir untuk mempersiapkan jawaban satu pertanyaan dan jarang mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan kedua atau ketiga, dan akan terlihat gugup.

7. Orang di sekitar Anda yang tiba-tiba tampak gugup dan bersikap manis dibuat-buat ketika Anda datang secara tiba-tiba.

– Anak / isteri / suami / karyawan / bawahan : Dia sedang berusaha menyembunyikan sesuatu yang dipegangnya atau disimpannya di suatu tempat. Sikap ini biasanya dilanjutkan dengan berusaha menggiring Anda untuk menjauhi tempat tersebut dan sambil berbicara dengan arah pembicaraan yang tidak jelas atau tidak fokus dan sering tidak penting. Atau dia sudah melakukan sesuatu yang menurutnya tidak disukai oleh Anda atau tidak ingin diketahui oleh Anda saat itu (bisa jadi sebuah kejutan), sehingga dia berusaha menutupinya dengan mengajak berbicara mengenai hal-hal lain secara tidak fokus.

8. Orang – orang di sekitar Anda yang sedang berkumpul dan mengobrol tiba-tiba diam ketika Anda muncul di tengah-tengah mereka dan terjadi saling pandang di antara mereka : Mereka sedang membicarakan sesuatu hal yang tidak boleh diketahui oleh Anda atau sedang membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan Anda.

Download

Download